Cara Keren David Hidayat Cegah Kerusakan Terumbu Karang dan Tingkatkan Potensi Ekonomi di Desanya

Indonesia disebut-sebut sebagai salah satu negara yang letak geografisnya dianggap nyaris sempurna karena berada di tengah-tengah kawasan Segitiga Terumbu Karang. 

Kawasan Segitiga Terumbu Karang merupakan kawasan yang dikenal sebagai “rumah” bagi keanekaragaman hayati laut. 

David Hidayat Cegah Kerusakan Terumbu Karang



Hal inilah yang membuat banyak peneliti tertarik untuk meneliti terumbu karang di Indonesia, khususnya di wilayah pesisir. 

Salah satu lembaga yang pernah meneliti kondisi kesehatan terumbu karang di pesisir Indonesia adalah LIPI (Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia). 

Di wilayah pesisir Indonesia, terumbu karang merupakan bagian penting dari ekosistem. Karena itulah, penelitian mengenai kondisi kesehatan terumbu karang ini dianggap sangat penting. 
Namun tidak seperti penelitian-penelitian yang umumnya berlangsung secara singkat. Penelitian kesehatan terumbu karang yang dilakukan oleh LIPI justru membutuhkan waktu yang tak sebentar. 

Pasalnya, pertumbuhan terumbu karang sangat lambat sehingga dibutuhkan waktu bertahun-tahun untuk bisa meneliti dan mengetahui kesehatan atau progres pertumbuhannya. 

Menurut penelitian yang dipimpin oleh LIPI, untuk bisa mengetahui pertumbuhan dan kesehatan ekosistem karang, dibutuhkan data jangka panjang yang bisa memakan waktu sekitar 10 tahun atau lebih. 
Hasil penelitian kesehatan terumbu karang yang dipimpin oleh LIPI tersebut telah dipublikasikan oleh Research Center for Oceanography dengan judul “The Status of Indonesian Coral Reefs 2019. ” Bagaimana hasilnya?

Hasil penelitian tahun 2019 tersebut menunjukkan bahwa terumbu karang di pesisir Indonesia hanya 30% yang dikategorikan masih dalam kondisi yang baik atau sangat baik. Sedangkan 70% sisanya dalam kondisi buruk atau sangat buruk. 

Hasil penelitian tersebut juga menunjukkan bahwa kondisi terumbu karang di Indonesia sangat dipengaruhi oleh letak geografisnya. 

Sebagai contoh, terumbu karang yang ada di wilayah Barat Indonesia seperti di wilayah Sumatera, cenderung memiliki tingkat kesehatan yang lebih baik dibandingkan dengan terumbu karang hanya berada di wilayah Tengah. 

Dua penyebab utama yang ditengarai berkontribusi terhadap kesehatan terumbu karang di wilayah barat Indonesia tersebut adalah:
Minimnya polutan (polusi laut), dan
Tingginya tingkat kesadaran masyarakat dalam melindungi sumber daya alam dari eksploitasi yang berlebihan. 

Akan tetapi, meskipun kondisi kesehatan dan pertumbuhan terumbu karang di pesisir Sumatera dianggap cukup baik, namun di beberapa daerah kondisinya justru sangat memprihatinkan. 
Salah satu wilayah pesisir yang kondisi terumbu karangnya terancam akibat kurangnya kesadaran masyarakat adalah,  terumbu karang yang ada di sekitar desa Sungai Pinang, Kecamatan Koto XI Tarusan, Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat. 

Salah satu penyebab kerusakan terumbu karang di wilayah pesisir Nagari Sungai Pinang adalah praktek penangkapan ikan yang dilakukan dengan peralatan yang tidak ramah lingkungan. 
Tidak hanya terumbu karang yang kondisinya memprihatinkan, akan tetapi, penebangan hutan mangrove secara masif (untuk membuat perahu atau membangun rumah) juga telah menyebabkan abrasi pantai hingga menyebabkan garis pantai semakin tergerus oleh air laut. 

Berbagai kerusakan yang ditimbulkan tersebut tidak hanya berdampak pada lingkungan, tapi juga berpengaruh terhadap ekonomi masyarakat setempat yang sebagian besar sangat bergantung pada hasil laut. 

Hasil tangkapan ikan yang terus menurun dari waktu ke waktu adalah salah satu buktinya. Hal ini disebabkan oleh jumlah ikan yang tinggal di terumbu karang yang rusak dari waktu ke waktu terus berkurang.

Melihat ekosistem laut yang sangat parah, salah satu Pemuda Desa setempat bernama David Hidayat mencoba untuk bertindak agar ekosistem laut menjadi seimbang. Supaya nantinya masyarakat tidak kehilangan basis ekonomi mereka. 

Inisiatif Mendirikan Komunitas ANDESPIN

Untuk mencegah kerusakan ekosistem laut di wilayah pesisir, David Hidayat mendirikan sebuah komunitas yang dinamai ANDESPIN, yang merupakan akronim dari “Anak Desa Sungai Pinang” pada tahun 2014 silam. 
  • Diantara tujuan pembentukan komunitas ini adalah untuk:
  • Melestarikan terumbu karang
  • Merehabilitasi hutan mangrove
  • Membuat penangkaran penyu, dan
  • Memaksimalkan potensi ekosistem laut untuk meningkatkan perekonomian masyarakat

Melalui komunitas ANDESPIN, David mengajak pemuda dan masyarakat di kampungnya untuk menjaga dan merehabilitasi terumbu karang. 

David Hidayat



Setelah fokus melakukan rehabilitasi terumbu karang pada tahun pertama, di tahun selanjutnya David dan komunitasnya memulai program konservasi alam yang dimulai dari pembibitan pohon mangrove untuk mereboisasi hutan mangrove, serta memberikan edukasi masyarakat akan pentingnya menjaga ekosistem laut dan dampaknya bagi kehidupan sehari-hari mereka. 

Untuk memperlancar program edukasi ‘pentingnya menjaga ekosistem laut’ kepada masyarakat, komunitas ANDESPIN telah mendirikan Rumah Literasi agar generasi muda di Kampung Sungai Pinang memiliki kesadaran mengenai pentingnya menjaga ekosistem laut sejak dini. 


Usaha Meningkatkan Potensi Ekonomi


Untuk memulihkan ekonomi masyarakat, sekaligus untuk meningkatkan potensi ekonomi di wilayah pesisir, khususnya bagi masyarakat Desa Sungai Pinang, David Hidayat melalui komunitas ANDESPIN mencoba mengembangkan produk mangrove berupa kain batik dan kopi. 

Program ini sendiri bisa terwujud berkat adanya bantuan dari Direktorat Pendayagunaan Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil (P4K) DJPRL – KKP. 


Anugerah Pewarta Astra SATU Indonesia Awards


Sejak mulai mendirikan komunitas ANDESPIN yang belakangan lebih dikenal dengan sebutan “ANDESPIN Deep West Sumatra,” David Hidayat telah banyak memberikan kontribusi bagi lingkungan dan masyarakat setempat, khususnya di wilayah Pesisir Sungai Pinang. 

NDESPIN Deep West Sumatra



Kontribusinya terhadap lingkungan dan masyarakat ini tidak hanya membuat pemerintah setempat mempercayakan David untuk menjalankan program “Penjaga Laut Dari Pesisir Selatan,” tapi juga telah membawanya meraih Anugerah pawarta SATU Indonesia Awards dari Astra pada tahun 2022 yang lalu. 
David mengaku sangat senang dengan apresiasi dari Astra tersebut. Ia berharap, apa yang telah ia lakukan bisa menjadi inspirasi bagi anak-anak muda di Indonesia untuk melakukan berbagai kegiatan positif di bidang apapun. Entah itu, di bidang lingkungan, pendidikan, kewirausahaan, teknologi, maupun kesehatan.


Referensi : https://www.astra.co.id/satu-indonesia-awards

Comments

Popular Posts