Menengok Prospek Aloe Vera yang Mengantarkan Alan Efendhi Meraih SATU Indonesia Awards

Saya yakin kalian pasti sudah tidak asing lagi dengan yang namanya tanaman lidah buaya atau yang dalam bahasa asing disebut “aloe vera,” kan?

Ya, aloe vera adalah salah satu tanaman yang kaya akan manfaat. Karena itu, nggak mengherankan kalau tanaman ini bisa dengan mudah ditemukan pada berbagai produk yang kita pakai sehari-hari.

Alan Efendhi Meraih SATU Indonesia Awards



Coba aja lihat produk-produk di rumah kalian masing-masing. Mulai dari shampo, pelembab, body lotion, sabun cair, hingga baby powder. Biasanya, ada saja diantara produk-produk tersebut yang diperkaya dengan aloe vera.

Selain digunakan sebagai bahan dasar berbagai macam produk-produk luar tubuh (kosmetika) seperti skin care ataupun body care, aloe vera juga ada yang dibuat menjadi produk konsumsi seperti makanan dan minuman lho.

Diantara contoh produk makanan dan minuman yang terbuat dari aloe vera adalah produk-produk merk “Rasane Vera” yang digagas oleh Alan Efendhi. Seorang pemuda asal Gunungkidul, Yogyakarta.

Produk-produk Rasane Vera ada yang berbentuk minuman seperti Aloevera Cube Drink dan Aloe Liquid, serta ada juga yang berbentuk makanan semisal keripik (Aloe Chip) dan Nata De Aloe Vera.


Prospek Aloe Vera di Mata Alan Efendhi


Berbisnis produk aloe vera bukanlah cita-cita pertama Alan Efendhi, seorang lulusan STM yang sempat menggantungkan nasibnya di Jakarta (2006–2014).

Namun kondisi kedua orang tuanya yang semakin senja, membuat Alan tak tega meninggalkan mereka. Hingga ia pun memutuskan untuk resign dari pekerjaannya demi bisa merawat dan membersamai kedua orang tuanya di kampung.

Untuk membiayai dirinya dan kedua orang tuanya di kampung, Alan memutuskan untuk menjadi seorang agropreneur.

Sebelum menjatuhkan pilihan pada bisnis produk olahan lidah buaya, Alan sempat mempertimbangkan untuk membudidayakan beberapa tanaman yang cocok dengan karakteristik tanah di Gunung Kidul seperti anggur, buah naga, dan pepaya california.
Namun 8 pertimbangan ini membuat Alan yakin untuk memilih budidaya dan bisnis produk olahan lidah buaya.
  1. Mudah dibudidayakan
  2. Perawatannya murah
  3. Tidak mudah terserang hama
  4. Bisa dipanen kapan saja karena tidak tergantung musim
  5. Limbah aloe vera tidak merusak lingkungan
  6. Pengolahannya mudah
  7. Pangsa pasarnya luas. Mulai dari, bidang pengobatan, kosmetik, makanan dan minuman, hingga tanaman hias
  8. Aloe vera termasuk 10 makanan paling laris di dunia

Itu semua adalah beberapa pertimbangan yang mendorong Alan untuk merintis usaha aloe vera, meski tanpa bekal ilmu wirausaha.
Dengan modal sekitar 6 Jutaan hasil merantau, Alan mulai membeli bibit tanaman lidah buaya jenis Chinensis Baker dari karena ukurannya yang cukup besar.


Produk Olahan Aloe Vera Alan Efendhi


Sambil menunggu panen dari hasil pembibitan yang membutuhkan waktu sekitar 10 hingga 12 bulan, Alan terus mencoba membuat berbagai produk olahan tanaman lidah buaya, guna meningkatkan nilai jual.
Beberapa produk olahan aloe vera yang dipilih oleh Alan diantaranya adalah: Nata de Aloe Vera, Aloe Vera Chips (keripik), Aloe Vera Cube Drink, dan Aloe Liquid (minuman ringan).

Seperti orang-orang lain yang sudah terlebih dahulu sukses dalam merintis usaha, Alan juga beberapa kali mengalami kendala. Terutama di bidang produksi. Karena pada awal-awal merintis, Ia hanya mengandalkan modal dan peralatan seadanya. Sehingga, pengemasan produknya tidak maksimal dan menyebabkan daya tahan produknya terlalu singkat.
Seiring waktu, Alan terus belajar dan meningkatkan kualitas produk maupun pengemasannya. Tak hanya itu, Alan juga terus melakukan inovasi dengan mengikuti tren yang sedang berkembang di tengah-tengah masyarakat.

Salah satu contoh tren yang diikuti oleh Alan adalah tren masyarakat yang mulai beralih ke minuman rendah gula (less sugar).

Untuk mengikuti trend ini, Alan menciptakan produk minuman ringan yang diberi nama “Aloe Liquid.” Minuman ringan produk Rasane Vera ini adalah hasil kombinasi antara minuman berbahan aloe vera dan pemanis alami yang berasal dari daun stevia.


Mengembangkan Usaha dengan Pola Kemitraan


Sejak pertama kali mendirikan Rasane Vera, Alan tak pernah ingin berbisnis sendiri dan selalu mengutamakan pola kemitraan. Salah satu tujuannya adalah agar masyarakat di sekitarnya juga bisa ikut menikmati kesuksesan seperti dirinya.

Sayangnya, niat baik tersebut tak serta-merta disambut positif oleh masyarakat yang rata-rata lebih suka menanam singkong karena memiliki pangsa pasar yang sudah jelas.

Bagi para petani di sekitar Gunung Kidul, tanaman lidah buaya dianggap sebagai salah satu komoditas yang tidak memiliki prospek karena mereka tidak tahu bagaimana cara memasarkannya.

Namun setelah melihat kesuksesan Alan dalam mengembangkan budidaya dan bisnis aloe vera, para petani pun mulai tertarik.
Hingga saat ini, Rasane Vera memiliki lebih dari 125 mitra petani yang dapat menghasilkan panen rata-rata antara 500–700 kg tanaman lidah buaya per hari.


Alan Efendhi Diganjar SATU Indonesia Awards


Sebagai apresiasi terhadap kontribusi Alan Efendhi bagi masyarakat di bidang kewirausahaan, PT Astra International Tbk pun tak ragu medapuk Alan sebagai salah satu penerima SATU Indonesia Awards pada tahun 2023 lalu.

Prospek Aloe Vera



FYI, SATU Indonesia Awards merupakan bentuk apresiasi PT Astra International Tbk bagi generasi muda di Tanah Air yang memberikan kontribusi positif kepada masyarakat, khususnya di bidang:
  • Kesehatan
  • Pendidikan
  • Lingkungan
  • Kewirausahaan, dan
  • Teknologi

Program ini dirancang untuk memfasilitasi terciptanya kehidupan yang berkelanjutan, dilengkapi dengan dana pembinaan sebesar Rp 65 juta, serta pendampingan dalam beragam aktivitas.
Nah, kalau kamu atau orang disekitarmu ada yang memiliki kontribusi positif dan berkelanjutan bagi masyarakat, jangan ragu daftarkan dirimu/mereka di website https://www.astra.co.id/satu-indonesia-awards.

Comments